Sudah tahunan berlalu saat terakhir ku menatap mata sendunya'. merasakan sentuhan akhir dari sebuah kecup lembut perpisahan tanpa air mata serta pelukan terakhir yang menghangatkan jiwa seakan tidak akan pernah berjumpa lagi dan akhirnya sang bintang pun redup...... seiring pagi menjelang berganti siang, toh masih ada hari esok" Waktu yang begitu bengis menggusur semua kenangan dalam kisah klasik dari setumpuk dosa yang menyenangkan, sebuah kisah tentang pencarian dan explorasi cinta berlebihan di usia dini meski tanpa jejak Aku mengingat itu ketika berangkat tidur malam hari, terlupa saat pagi menjelang dan kudapati diriku masih merenung saat senja datang ketika penat dan lelah sehabis pulang bekerja menumpuk masalah dan membereskan masalah Sesadar-sadarnya diri ini ternyata sesuatu yang berawal dengan baik terkadang mudah terlupakan seperti menuliskan nama di atas pasir di pinggir pantai seketika hilang tergerus ombak, mungkin banyak hal di dunia ini yang masih menjadi mis
catatan Arjuna sang Durjana