Saat bertemu denganmu aku seperti melihat mawar putih kuncup di pagi hari, dengan senyum kuperlihatkan padamu pesona lucu dari balik hatiku yang kuredam sekian tahun hanya untuk menutup getir. Aku menemukanmu dengan berbagai hal yang kuingin sejak dahulu, berapi-api melawan arus keluguan hari-hari yang pernah hilang di balik gunung ego Ada begitu banyak yang ingin kuceritakan padamu, ya tuhann... gatal rasanya bibir ini ingin sekali kukeluarkan jurus cinta yang kupelajari dari pengalaman ketika bunga-bunga pernah mekar di hatiku Ya tuhann... kapan aku bisa meredam rasa yang ini, terlalu berlebihan untuk kurasakan, untuk ku berikan semuanya hingga tiada tersisa, Kutendang dunia yang buruk dari bayanganmu, hingga kulihat cahaya hijau berubah biru menyala seperti cahaya yang tumbuh dari bilik sunyi,.. begitu bulat dan padat hingga kujambak angkuhmu sampai-sampai terlupa bahwa kau begitu indah hanya untuk dibiarkan begitu saja. Kemudian hari-hari itu berlalu seperti rentetan nomor yang kub
catatan Arjuna sang Durjana