Langsung ke konten utama

Ya Tuhan.... Hijau itu Biru menyala menggairahkan

Saat bertemu denganmu aku seperti melihat mawar putih kuncup di pagi hari, dengan senyum kuperlihatkan padamu pesona lucu dari balik hatiku yang kuredam sekian tahun hanya untuk menutup getir.


Aku menemukanmu dengan berbagai hal yang kuingin sejak dahulu, berapi-api melawan arus keluguan hari-hari yang pernah hilang di balik gunung ego

Ada begitu banyak yang ingin kuceritakan padamu, ya tuhann... gatal rasanya bibir ini ingin sekali kukeluarkan jurus cinta yang kupelajari dari pengalaman ketika bunga-bunga pernah mekar di hatiku

Ya tuhann... kapan aku bisa meredam rasa yang ini, terlalu berlebihan untuk kurasakan, untuk ku berikan semuanya hingga tiada tersisa,

Kutendang dunia yang buruk dari bayanganmu, hingga kulihat cahaya hijau berubah biru menyala seperti cahaya yang tumbuh dari bilik sunyi,.. begitu bulat dan padat hingga kujambak angkuhmu sampai-sampai terlupa bahwa kau begitu indah hanya untuk dibiarkan begitu saja.

Kemudian hari-hari itu berlalu seperti rentetan nomor yang kubuka dari balik kertas yang terlipat-lipat rapat, hanya ada senyum kecil memohon tersisa sejak hijau berubah biru menyala.

Ya tuhann... ini sangat menyentuh, geli terenyuh tiada kata-kata yang bis aku ungkapkan, hanya ada ingatan menempel di otakku menunggu di colek dewi cinta.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Musuh abadimu hanyalah kamu sendiri

Sesungguhnya aku tidaklah perlu memikirkan hubungan setiap Manusia dengan hasratnya sendiri yang menggebu-gebu pada sesuatu Karena sahabat terbaik bagiku adalah jiwa yang penuh damai dengan ketenangan pikiran yang mempesona Jiwa manusia sebetulnya bagaikan cerminan dirinya pada beningnya air, menjadi keruh ketika semua yang masuk tanpa pernah dibersihkan Karena itulah banyak orang-orang yang berbicara atau bersikap berlawanan dari perasaan mereka, mencoba mengelabui diri sendiri dari kenyataan Akan tetapi semua itu terjadi karena jiwa manusia sebetulnya ingin sekali saling terhubung dan bisa diterima satu sama lain, meskipun dengan cara dan keadaan yang berbeda-beda Ketika kamu berfikir bahwa kamu sendiri, suatu hari nanti akan ada orang yang rela melindungimu, memaafkanmu, bahkan berteman denganmu dan disaat kamu menerima jiwanya yang sebenarnya maka kamu juga akan memahaminya. Karena musuh abadimu hanyalah kamu sendiri, menjadi resiko yang harus kamu hadapi setiap hari!

Kedai Mexico Tebet 19 Mei 2016

Konstelasi dengan alunan melodi musim dingin

Bersedih, menangis, Che..Che.. menarik kerah mantel saya, sambil melihat langit malam ini sudah pertengahan musim dingin banyak hujan yang turun dimalam yang gelap setidaknya adakah bintang jatuh yang merobek langit malam saya berdoa kembali, lagi dan lagi sambil menggenggam erat impian saya Mungkin masih jauh, tahunan cahaya, puluhan ribu kilometer bahkan ratusan juta langkah kaki saya akan tiba Bagaimana jika kita buat saja emosi berkilauan bersama-sama agar cepat terwujud Giliran anda... giliran anda ayo teruslah berputar Banyak kesempatan bertemu dengan memindai imajinasi dalam nyata meski banyak air mata dan kesedihan untuk membangun parade besar hati ku sedang berada pada tegangan tinggi, sayang! Detak jantung ini bagai bunyi perkusi, sayang! Seperti komet yang terbang cepat di angkasa Tidak bisa begitu saja berhenti akan terus melanjutkan dengan segala kekuatannya entah bagaimana nantinya, entahlah apakah akan menjadi serangan besar tapi anda tidak sendirian, sayang Saya ada unt